Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Ketua Dewas DPLK SAM - Asesor LSP Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Doktor Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 54 buku. Salam literasi
Taman Bacaan Akan Mengajarkanmu Bila Mau Mendengarkannya
5 jam lalu
Taman Bacaan Akan Mengajarkanmu bila Kamu Mau Membacanya. Selalu punya cara unik mengajarkan setiap hati yang datang kepadanya. Bacalah
***
Mungkin terkesan klise. Bahwa taman bacaan akan mengajarkanmu jika kamu mau mendengarkan. Taman bacaan memang tidak pernah berteriak. Tapi mengajarkanmu bahwa setiap manusia itu sama. Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi. Mau kamu kaya atau miskin, kamu yang pejabat atau pekerja biasa bahkan siapapun di hadapan taman bacaan kita semua setara. Tidak ada pangkat, jabatan dan status sosial saat berada di taman bacaan.
Bila kamu mau mendengarkan, maka taman bacaan akan mengajarkanmu. Taman bacaan yang mengajarkan sabar. Sabar di tengah jutaan orang menonton TV, nongkrong di kafe bahkan sekadar main tapi kamu tetap membaca buku. Kamu tetap lanjut membuka lembar demi lembar halaman buku. Karena tujuanmu hanya satu, menjadi lebih baik dari kemarin melalui buku bacaan.
Taman bacaan mengajarkan rendah hati. Kamu melihat sendiri banyak orang berbeda karakter, beda warna kulit, bahkan beda cara bicara dan gaya. Tapi mereka semua tetap fokus mata dan hatinya ke teks di buku bacaan. Hanya untuk mengerti dan memahami isinya.
Taman bacaan juga mengajarkan disiplin. Bila sudah waktunya jam baca, maka kamu melangkahkan kaki ke taman bacaan. Kamu ikut melangkah dan berlari saat waktu membaca tiba. Karena di situ, ada panggilan hati yang begitu dekat akan pentingnya membaca buku.
Taman bacaan terkadang mengajarkan rindu. Setiap kamu datang ada senyum yang tersimpul. Di saat kamu pulang ada bagian hati yang masih tertinggal. Seakan kamu rindu ingin kembali lagi.
Taman mengajarkan pasrah. Ketika semua biat membaca dirombak cuaca panas, hujan lebat bahkan perasaan malas. Tapi kamu tetap melangkah walau itu berat, sebab taman bacaan sudah dianggap sebagai ladang amal.
Taman bacaan sering pula mengajarkan fokus. Karena saat membaca, kamu tidak peduli notifikasi di HP, tidak ada deadline yang menyiksa. Bahkan dering handphone pun seriang diabaikan. Karena kamu lagi fokus untuk mengabdi dann sibuk mengurus hatimu sendiri agar tetap waras.
Taman bacaan mengajarkan kebersihan hati. Kamu melihat banyak judul buku yang berbeda-beda. Ada banyak orang yang berbeda-beda tapi tetap membaca. Buku-buku itu telah mengajarkan untuk selalu belajar, tidak perlu menghakimi siapapun. Karena semua datang dengan rasa “tidak tahu”. Dan membaca dalam keadaan bersih hati hingga tuntas.
Maka jika kamu benar-benar mendengarkan, taman bacaan pasti mengajarkamu. Bahwa hidup seharusnya sederhana dan apa adanya. Selalu perbaii niat dan membaguskan ikhtiar menjadi lebih baik. Karena apapun dijadikan ladang amal. Fokusnya untuk memperbaiki diri. Selalu berdoa kepada-Nya menjadi lebih baik dan selebihnya biarkan Allah yang mengurusnya.
Sungguh, taman bacaan selalu punya cara yang unik mengajarkan setiap hati yang datang kepadanya. Taman bacaan pun akhirnya mengajarkan lebih banyak tentang ikhlas dan berserah diri. Bahwa ada hal-hal yang bisa kamu lakukan dengan sungguh-sungguh, ada pula hal-hal yang sama sekali tidak bisa dikontrol. Karena seperti kehidupan, di taman bacaan selalu ada kuasa-Nya. Semua sudah ada jalannya masing-masing, tidak usah punya ambisi apalagi obsesi yang berlebihan. Maka membacalah di taman bacaan. Salam literasi #TBMLenteraPustaka

Penulis Indonesiana
2 Pengikut
Baca Juga
Artikel Terpopuler